Sabtu, 19 Januari 2013

sitem pencernaan pada hewan


sistem pencernaan pada hewan


1.       Sistem pencernaan pada amfibi (katak)
Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan diakhiri oleh anus. Pada beberapa bagian dari tractus digestoria mempunyai struktur dan ukuruan yang berbeda. Mangsa yang berupa hewan kecil yang ditangkap untuk dimakan akan dibasahi oleh air liur. Katak tidak begitu banyak mempunyai kelenjar ludah. Dari cavum oris makanan akan melalui pharynx, oesophagues yang menghasilkan sekresi alkalis (basis) dan mendorong makanan masuk dalam fentriculus yang berfungsi sebagai gudang percernaan.
Saluran cerna pada katak meliputi:
a. Rongga mulut : Gigi tumbuh pada rahang atas dan langit-langit. Gigi yang tumbuh di langit-langit disebut gigi vomer. Setiap kali tanggal, akan tumbuh gigi baru sebagai ganti. Lidah pada katak bercabang dua dan berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Jika ada serangga, katak menjulurkan lidahnya dan serangga itu akan melekat pada lidah yang berlendir.
b. Esophagus : Berupa saluran pendek (kerongkongan).
c. Ventrikulus (lambung) :Berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus. Di dalam lambung makanan dicerna kemudian masuk ke usus halus. 
 d. Intestinum (usus) : Dinding usus mengandung kapiler darah dan di sisi sari-sari makanan diserap.  Dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal (besar). Usus halus meliputi: duodenum, jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. Dinding usus halus mengandung kapiler darah yang berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan. 
e. Usus tebal (besar) : Berakhir pada rektum dan menuju kloaka, dan
f. Kloaka : Merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.
2.       Sistem pencernaan pada burung


1. mulut
Pada bagian mulut terdapat paruh  dan lidah. Paruh berfungsi untuk mengambil makanan, SedangkanLidah burung memiliki struktur  kaku dan bentuknya runcing dan kecil. Makanan yang masuk ke rongga mulut tidak mengalami proses pencernaan mekanik maupun kimiawi . Makanan yang diambil oleh paruh langsung masuk ke dalam rongga mulut lalu menuju ke kerongkongan.
2. Kerongkongan
Kerongkongan merupakan saluran antara rongga mulut dan lambung. Bagian bawahnya membesar berupa kantong yangdisebut tembolok.
3. Tembolok
Tembolok merupakan pelebaran kerongkongan yang berfungsi menyimpan makanan untuk sementara, dan sedikit demi sedikit akan disalurkan ke lambung kelenjar.
4. Lambung Kelenjar
Lambung Kelenjar, yaitu lambung yang terletak di bagian depan. Dilambung kelenjar terjadi proses kimiawi karena dindingnya mengandung kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah lambung dan berfungsi mencerna makanan.
5. Empedal (Ampela) 
Bagian empedal terjadi proses pencernaan makanan secara mekanik karena dindingnya mengandung otot-otot kuat yang berguna untuk menghancurkan makanan dengan bantuan batu kecil atau kerikil. Kemudian batu kerikil ini akan disalurkan ke usus halus bersama dengan makanan.
6. Usus Halus
Organ pencernaan selanjutnya adalah usus halus. Di usus halus terjadi proses kimiawi karena Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu yang dihasilkan oleh hati lansung dialirkan ke dalam usus halus karena burung merpati tidak mempunyai kantong empedu. Hasil-Hasil pencernaan yang berupa sari-sari makanan diserap oleh kapiler darah dalam dinding usus halus. 
7. Usus Besar, Rektum & Kloaka
Kemudian sisa makanan didorong ke usus besar (kolon), lalu ke dalam rektum, dan akhirnya dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan saluran kelamin.
3.       Sistem pencernaan pada ikan

Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang.
Saluran pencerenaan pada ikan meliputi:
1. Mulut
Keberadaan bibir berkaitan erat dengan cara mendapatkan makanan. Di sekitar bibir pada ikan tertentu terdapat sungut, yang berperan sebagai alat peraba. Mulut terletak di ujung hidung dan juga terletak di atas hidung.
2. Rongga mulut
Rongga mulut ini berhubungan  langsung dengan segmen faring. Secara anatomis organ yang terdapata pada rongga mulut  adalah gigi, lidah dan organ Palatin.
Permukaan rongga mulut  diselaputi oleh lapisan sel permukaan (epitelium) yang
berlapis. Pada lapisan permukaan terdapat sel-sel penghasil lendir (mukosit) untuk mempermudah masuknya makanan. Disamping mukosit, di bagian mulut juga terdapat organ pengecap (organpenerima rasa) yang berfungsi menyeleksi makanan.
3. Farings
Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mlut, masih ditemukan organ pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan makanan.
4. Esofagus
Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan.
5. lambung
Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mukus yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung dinding lambung dari kerja asam klorida. Sebagai penampung makanan dan mencerna makanan secara kimiawi. Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard (lambung khusus) berfungsi untuk menggerus makanan (pencernaan secara fisik).
6.Usus ( intestinum)
Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Intestinum berakhir dan bermuara keluar sebagai anus. Merupakan tempat terjadinya proses penyerapan zat makanan.
 7. Anus
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuk tubuhnya memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala bedekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar, posisi anus terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati sirip dada.
4.       Sistem pencernaan pada reptil (buaya)
Salah satu contoh reptil adalah buaya. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Hati menghasilkan empedu.
Di dalam mulut buaya terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah. Kelenjar ludah menghasilkan lendir yang berfungsi untuk mempermudah menelan makanan.
Pada proses pencernaan, makanan dari mulut menuju kerongkongan dan selanjutnya ke lambung. Dari lambung, makanan menuju usus. Di usus, bermuara dua saluran kelenjar pencernaan, yaitu hati dan pankreas. Di usus terjadi pencernaan kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan dan terjadi proses penyerapan sari-sari makanan. Sisa-sisa makanan yang tidak diserap akan dikeluarkan melalui kloaka.
5.       Sistem penceraan pada serangga
Jenis makanan serangga berbeda-beda. Serangga ada yang memakan tumbuhan, ada pula yang memakan daging.
Saluran pencernaan belalang terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, lambung pengunyah, lambung, usus, rektum, dan anus. Kerongkongan mempunyai bagian membesar seperti gelembung tipis dan berduri. Gelembung itu disebut tembolok. Tembolok berfungsi sebagai alat untuk menyimpan makanan sementara. Di bagian depan lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan.
Makanan masuk melalui mulut. Di dalam rongga mulut makanan dicerna secara mekanis yaitu dikunyah, dan dicerna secara kimiawi dengan air ludah. Dari mulut, makanan masuk ke kerongkongan lalu menuju ke tembolok. Di tembolok, makanan disimpan sementara dan kemudian ke empedal. Empedal memiliki dinding dari kitin untuk menghaluskan makanan. Makanan akhirnya menuju ke lambung. Proses penyerapan sari makanan terjadi di dalam usus. Makanan masuk ke dalam darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh . sisa makanan yang tidak diserap dikeluarkan melalui anus.
Serangga yang mempunyai alat pengisap tidak mengunyah makanannya. Mereka tidak mempunyai alat pencernaan yang lengkap karena makanannya berupa cairan.
6.       Sistem pencernaan pada cacing
Pada cacing pipih terdapat sistem pencernaan makanan yang terdiri dari mulut dan usus, yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh untuk mengedarkan sari makanan
Pada cacing berbuku-buku, sustem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, lambung pengunyah, usus, dan anus. Makanan cacing tanah berupa humus. Humus dan sisa-sisa organisme yang merupakan makanan cacing telah mengalami pembusukan saehingga bersifat asam, maka perlu dinetralisir. Di sekitar kerongkongan terdapat tiga pasang kelenjar kapur yang menghasilkan yang dapat menetralkan sifat asam makanannya.
Dari kerongkongan, makanan masuk kedalam tembolok untuk disimpan sementara. Kemudian di dalam empedal, makanan dihancurkan atau dihaluskan secara kimiawi. Hasil pencernaan berupa sari makanan diserap dan sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus.